Poso,- Pagelaran budaya yang dikemas sebagai Festival Danau Poso yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sulteng, sejak tanggal 20 hingga 22 Oktober 2022 di Tentena, Kabupaten Poso.
Oleh sebagian besar masyarakat Poso dianggap amburadul dan jauh dari harapan yang diinginkan masyarakat.
Gaung mendatangkan 7000 pengunjung dan menghadirkan Menteri Pariwisata juga kandas dan tidak berbukti.
Pagelaran FDP tersebut oleh masyarakat Poso dinilai hanya mengutamakan tamu-tamu VIP dan pejabat-pejabat tertentu saja.
Buktinya saat pembukaan, hanya orang-orang tertentu atau yang memiliki undangan saja yang dibolehkan masuk.
Hal ini dianggap sangat menyakitkan hati masyarakat yang mengharapkan FDP tersebut harusnya menjadi pesta rakyat seperti pada perayaan-perayaan sebelumnya.
Tak hanya soal pelarangan masuk yang menjadi sorotan , soal event organizer (EO) dan anggaran FDP juga menimbulkan tanda tanya masyarakat Poso, salah satunya dari Tokoh Muda Kabupaten Poso, Steve Lusikooy.
Lewat para jurnalis Stev demikian sapaan akrabnya, mempertanyakan penggunaan anggaran yang konon kabarnya menelan anggaran lebih dari 4 milyar rupiah.
"Saya merasa ada gairah yang hilang dari kegiatan FDP ini, padahal anggarannya sangat besar kabarnya mencapai 4 miliar rupiah sementara suguhan atraksinya jauh dari yang diharapkan masyarakat"
"Anggaran sebesar itu perlu ditelusuri apalagi yang saya dengar orang-orang yang dilibatkan dalam kepanitiaan FDP tersebut bukan orang-orang teknis melainkan hanya orang-orang dekat kepala Dinas Pariwisata Provinsi," tegas Stev ), Rabu (26/10/2022) seraya meminta agar pihak terkait melakukan transparansi anggaran yang telah dihabiskan dalam kegiatan tersebut. (tim)
إرسال تعليق